Senin, 07 Januari 2013

Materi SMA



Kelas XI semester 1,


BAB II
KONFLIK SOSIAL
Standar Kompetensi   : 1. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan     mobilitas sosial 
Kompetensi Dasar       : 1.2 Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat
Indikator                     :
1.      Mendefinisikan pengertian konflik sosial
2.      Mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik dalam  masyarakat
3.      Menjelaskan faktor penyebab konflik sosial dalam  masyarakat
4.      Menjelaskan dampak konflik dalam  masyarakat
5.      Menjelaskan pengertian kekerasan
6.      Merumuskan cara pengendalian konflik dan kekerasan dalam  masyarakat
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :
1.      Dapat  mendefinisikan pengertian konflik sosial
2.      Dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik dalam  masyarakat
3.      Dapat menjelaskan faktor penyebab konflik sosial dalam  masyarakat
4.      Dapat menjelaskan dampak konflik dalam  masyarakat
5.      Dapat menjelaskan pengertian kekerasan
6.      Dapat merumuskan cara pengendalian konflik dalam  masyarakat
                  A.    KONFLIK
1.   Pengertian Konflik
Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah
suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Konflik selama ini banyak dipersamakan dengan kekerasan. Namun sesungguhnya konflik berbeda dengan kekerasan. Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau juga menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Konflik dapat berubah menjadi kekerasan apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan tuntutan maka akan timbul gerakan yang mengarah pada kekerasan. Ini yang sering terjadi di Indonesia. Berbagai konflik yang pernah terjadi di Indonesia mengarah pada satu bentuk kekerasan yang mengakibatkan banyak kerugian baik material maupun immaterial.


                                              Gb.1 contoh konflik (demo)
                                                 (www.mediaumat.com)




2.      Bentuk-bentuk Konflik
a.       Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang per orang. Masalah yang menjadi dasar perlawanan atau konflik pribadi biasanya juga masalah pribadi.
b.      Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan.
c.       Konflik Politik
Konflik politik merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun di antara negara-negara yang berdaulat.
d.      Konflik Antarkelas Sosial
Konflik antarkelas sosial merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan tersebut. Misalnya, antara karyawan pabrik dengan pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya tingkat kesejahteraan.
e.       Konflik Internasional
Konflik internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentingan.
f.       Konflik Antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur budaya asing. Selain itu, karena ada pemaksaan agama, dominasi politik, atau adanya konflik tradisional yang terpendam.
3.      Faktor Penyebab Konflik
a.   Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik antarindividu. Dalam hal ini masing-masing pihak berusaha membinasakan lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya.
b.  Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan antarkelompok. Perbedaan kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan.
c.   Perbedaan kepentingan. Hal itu terjadi karena masing-masing pihak berusaha mengejar tujuan untuk memenuhi kebutuhan masingmasing yang berbeda. Konflik karena perbedaan kepentingan ini dalam rangka memperebutkan kesempatan dan sarana.
       d.   Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi dan perbedaan pendirian.
e.   Bentrokan antarkepentingan, antara lain karena masalah ekonomi, sosial, politik, dan hukum.
f.       Ketidakadilan dalam masyarakat.
g.      Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan.
4.      Dampak Terjadinya Konflik
Dampak dari adanya konflik dapat bersifat positif dan negatif. Berikut merupakan dampak yang bersifat positif, yaitu:
a.       Bertambahnya solidaritas intern dan rasa in group suatu kelompok. Apabila terjadi pertentangan antarkelompok, solidaritas antaranggota masing-masing kelompok akan meningkat.
b.      Memudahkan perubahan kepribadian individu. Hal itu terjadi apabila ada konflik-konflik antarkelompok. Individu-individu dalam tiap-tiap kelompok akan mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan dirinya secara penuh dengan kelompoknya.
Dampak yang bersifat negatif:
a.       Goyah dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi konflik antargolongan dalam satu kelompok.
b.      Menimbulkan dampak psikologis yang negatif, seperti perasaan tertekan sehingga menjadi siksaan terhadap mentalnya, stress, kehilangan rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas, dan takut.
c.       Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat karena pribadi yang mendapat tekanan psikologis akibat konflik cenderung pasrah dan putus asa.
d.      Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.


                                        Gb. 2 dampak negatif konflik (www.mediaumaat.com)

5.      Kekerasan
Dalam KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Secara sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang bermuara  kekerasan.
Tiga syarat agar konflik tidak menjadi kekerasan, yaitu:
a.       Masing-masing kelompok menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka dan perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadilan secara jujur.
b.      Pengendalian konflik-konflik terebut hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisir dengan jelas.
c.       Setiap kelompok yang terlibat di dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu.
                 6.      Penyelesaian Konflik
                 a.       Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginankeinginan dari pihak-pihak yang mengalami konflik demi tercapainya tujuan bersama.
                 b.      Mediasi
Mediasi merupakan cara pengendalian konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga sebagai penasehat.
                 c.       Arbitrasi
Arbitrasi adalah suatu usaha penyelesaian konflik yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga. Seperti halnya dalam mediasi, pihak ketiga dalam arbitrasi juga dipilih oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Perbedaannya, jika dalam mediasi, pihak ketiga hanya mempertemukan pihak yang terlibat konflik. Sedangkan dalam arbitrasi, pihak ketiga sebagai perantara yang mempertemukan kehendak kompromistis pihak yang terlibat konflik. Sebagai penengah, mereka menyelesaikan konflik dengan membuat keputusan-keputusan penyelesaian atas dasar ketentuan yang telah ada.


Kun Maryati dan Juju Suryawati. (2007). Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Djoko Wilarso. Modul Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI Semester 1. Surakarta: CV Pustaka Manggala
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

oleh Kurnia Dwi Sulistiani